CERPEN
Hallo smua, ada ngak diantara kalian yang suka baca cerpen, novel dan sebagainya, termasuk suka nulis cerita. Aku salah salah satu dari kategori diatas .!
Berharap Esok Indah
Pagi itu seiring langkah anak-anak
SMP yang baru lulus angkatan tahun 2008,menuju ke sekolah yang ingin mereka
datangi untuk mengikuti tes masuk SMA
KASIH dikawasan Bandung salah satu
diantara mereka adalah Gllen,seorang anak yang boleh
dibilang pintar dan termasuk dalam orang yang berada,tapi dia selalu hidup
sederhana dan selalu mengutamakan kepentingan orang lain daripada dirinya
sendiri..
Hari itu bis sangat sulit dan terus
penuh karena banyak anak-anak yang menunggu bis untuk pergi tes di SMA
tersebut,karena sulitnya mendapatkan bis tak membuat dia berhenti dia terus
menanti bis dengan tekun walaupun dia sadar jam ditangannya telah menunjukan
pukul 07:20 menit dan tinggal 10 menit lagi tes tersebut akan dimulai,saat itu
sebuah bis berhenti didepannya saat dia hendak masuk dia melihat seorang ibu
sedang susah menyeberang akhirnya dia memutuskan untuk menolong ibu tersebut
dan membiarkan bis tersebut pergi,setelah ditolong oleh Gllen si ibu berterima
kasih dan pergi.Tiba-tiba dalam penantian menunggu bis seorang gadis seumuran
Gllen lari dengan tergesa-gesa,kemudian karena terlalu tergesa-gesa akhirnya
dia hampir saja jatuh karena tersandung batu,tapi untunglah Gllen menolongnya..
“Lain kali hati-hati ”kata Gllen
“Iya maaf,soalnya aku buru-buru udah telat”
kata gadis polos itu yang berparas sederhana namun memiliki,wajah yang manis
tersebut.kemudian mereka berdiri menunggu bis,kemudian sebuah bis lewat dan
mereka naik bersama-sama.Didalam bis hanya Gllen yang mendapat tempat duduk
karena dia melihat gadis tersebut berdiri akhirnya dia merelahkan tempat
duduknya untuk gadis tersebut.
“Makasih,” kata gadis itu
Gllen hanya terdiam dan tertunduk melihatnya
kemudian kembali seperti semula
“Aku mau ke SMA KASIH,kalo kamu mau kemana ?”tanya
gadis itu
“SamA” katanya
“Owh,berarti kita searah.”Katanya kemudian
terdiam karna dia melihat respon dari cowok itu biasa saja
Akhirnya mereka
sampai di sekolah tersebut tetapi,mereka terlambat,tetapi guru yang bertugas
tidak berani memberi hukuman karena mereka kenal dengan Gllen,kemudian guru
yang bertugas memeriksa kartu pendaftaran mereka dan menyuruh mereka keruangan
masing-masing,ketika Gllen hendak pergi jauh dari gadis itu berteriak,”MAKASIH
UNTUK SEMUANYA,SEMOGA SUKSES” dan Gllen mendengar itu hanya ter senyum simpul
dan menuju keruangannya,dengan kediamannya itu,namun dari itu semua dia
memiliki hati yang indah.
Akhirnya bel tanda selesai tes pun
berbunyi gadis itu keluar kelas bersama salah seorang temannya,kemudian menuju
ke luar lokasi sekolah,saat sedang asik bercanda tiba-tiba dia melihat sosok
Gllen telah sendiri,dia minta izin dari temannya untuk sebentar bertemu dengan
Gllen..
“Hai…Sebelumnya aku ucapin makasih banyak
karena kamu udah mau nolongin aku,tadi”kata gadis itu
“eh,iya namaku THASYA,nama kamu Siapa
?”sahutnya lagi
“Namaku Gllen,aku duluan”katannya kemudian
beranjak pergi untuk menyebrang.
Setelah itu
Thasya hanya mampu tuk berpikir sebentar mengapa sikapnya begitu dingin.
Setelah semua kejadian itu,dia tak
bertemu lagi dengan Gllen sampai pengumuman kelulusan di SMA tersebut diberi tahukan,dan akhirnya Thasya lulus
karena namanya tercantum pada daftar nama dimading sekolahnya,dia pulang dan
memberi tahu kabar gembira itu untuk keluarganya.Malam itu tepatnya waktu makan
malam,dan seluruh keluarganya berkumpul
“Malam ini kak Thasya yang akan berdoa” kata
ibunya
“Iya,kita berdoa.. “Bapa malam ini kami
sekeluarga ada lagi,Kami ingin mengucap syukur atas berkatmu pada kami malam
ini dan juga keberhasilan hamba untuk masuk ke sekolah pilihan hamba,trima
kasih Bapa,inilah doa kami.Amin”
Setelah itu
keluarga yang kecil itu makam malam.
Beberapa Hari kemudian Thasya sudah
memakai seragam sekolah tersebut,rasa bangga dari kedua orang tuanya dan juga
kedua adiknya,walaupun mereka hanya keluarga yang kecil,ayahnya dan ibunya
membuka warung makan dan catring untuk kebutuhan sekolah anak-anaknya agar
kedepannya dapat berhasil.
Hari itu disekolah tak
disangka,Thasya bertemu lagi dengan Gllen dan dia bertemu didalam perpustakaan
Gllen sedang membaca sebuah buku sambil berdiri dan buku yang dibacanya adalah
sebuah buku Biografi seorang penulis..
“Hai Gllen,ngak nyangka kita ketemu lagi”kata
Thasya
Pria itu tak
membalas..
Karena merasa
menjadi bahan cuekan oleh Gllen akhirnya Thasya hendak pergi,tapi tangannya
ditahan Gllen dan mereka berjalan kemeja petugas untuk meminjam buku setelah
itu keluar perpustakaan.
“Lain kali kalau mau ngomong itu diluar bukan
diperpustakaan”kata Gllen
“ dan Itu kalimat terpanjang yang baru aku
denger dari kamu,tadi aku Cuma maksud nyapa tapi kamu ngak peduli yah
udah”katanya dan hendak pergi
“Tunggu,aku minta maaf”katanya
“Yah udahlah,ngomong-ngomong tadi kamu pinjam
buku apa ?’ tanya Thasya
“ LIFE..” kata Gllen
“Oh,aku udah pernah baca bukunya menyentuh
banget,bagaimana kisah si penulis tetap bertahan dengan keinginannya untuk
menulis,padahal ditentang oleh orang tuanya,dia masih bisa stia menulis dan
hidup dari tulisannya,bukunya ingin agar orang-orang tau betapa pentingnya
sebuah karya seseorang dengan tangan dan pikirannya untuk merangkai cerita”
kata Thasya
“Iya dia hebat,andai aja semua orang tua
mendukung”kata Gllen
Tiba-tiba bel
masuk kelas..
“aku duluan yah”kata Thasya
Selepas itu bel
pulag sekolah berbunyi dan Gllen tidak bertemu dengan Thasya lagi.
Sesampainya Gllen dirumahnya yang
boleh dibilang megah itu,bertemu lagi dengan ayahnya
“Bagaimana masih mau tetap dengan pendirian
kamu ?”kata ayah Gllen
“Pa,aku udah gede dan aku tau mana yang
terbaik buat aku,bukan untuk menjadi pengacara kayak apa yang papa mau”kata
Gllen
“Terserah kamu,tapi kamu harus tau papa ngak
suka kamu tetap dengan hoby kamu, selalu dengan menulis,ngak ada gunanya.mau
kemana masa depan kamu dengan tulisanmu itu,apa kata orang ayahnya seorang
pengacara hebat sedangkan anaknya seorang penulis,ingat itu baik-baik
Gllen”kata ayahnya dan pergi
Kemudian Gllen
masuk kekamarnya dan kemudian menyalakan laptopnya,mulai lagi melanjutkan
ceritanya yang tertunda kemarin dengan judul “Berharap Esok Indah”yang dia angkat sesuai dengan kehidupan
sekitarnya.Sementara dia menulis tiba-tiba kepala Gllen sakit,dan membuatnya
terhenti dengan tulisannya itu karena sakit kepala itu sangat sakit,hingga
membuatnya mimisan,kemudian lama-kelamaan sakit itu mulai terhenti.Rasa sakit
ini telah dirasakannya sejak beberapa hari yang lalu tapi,bagi Gllen itu hanya
hal yang biasa saja,dan karna kedua oarang tuanya jarang memperhatikannya.kemudian
setelah itu dia ganti pakian dan pergi dengan laptopnya keluar untuk
jalan-jalan sekaligus makan,dan nyari tempat untuk melanjutkan ceritanya.
Ditempat berbeda dengan Gllen,Thasya
membantu orang tuanya berjualan diwarung,saat itu dia disuruh ibunya untuk
mengantarkan pesanan disebuah rumah dan dia pergi,setelah pesanan telah sampai
dia kembali dalam perjalanan dia melihat Gllen di sebuah Café sedang duduk
mengetik dengan seriusnya,Thasya bermaksud menyapa tetapi….
“ahh..nanti kalau aku nyapa,dia malah ngak
peduli kayak tadi disekolah apalagi sekarang diluar sekolah bisa aja dia
pura-pura ngak kenal,ah sudahlah aku pulang aja” kata Thasya
Saat perjalanan
ingin pulang tiba-tiba Gllen melihat Thasya dari kaca kemudian keluar dengan
laptopnya sambil memangil nama Thasya
“Thasya,Tunggu ..” Kata Gllen
“Kamu manggil aku ?”Tanya Thasya heran
“Iyalah siapa lagi yang ada disini kecuali
kamu,kamu ngapain lewat sini ? atau jangan-jangan kamu niat ikutin aku
yah..”kata Gllen sambil tertawa
“ih,GR banget.aku tadi kebetulan lewat sini
..”kata Thasya tapi dalam hatinya (Gllen bisa ketawa,andai aja dia bisa kayak
gitu terus bukan kayak pangeran yang dingin)
“Trus kamu mau kemana sekarang ?”
“Mau pulang,kamu sendiri ngapain disini
?”tanyanya balik
“Nyari udara segar,eh kamu sibuk ngaK nemenin
aku ke taman yuk ..!! ayoo”
Mereka sampai di
taman,kemudian duduk dan Gllen melanjutkan ceritanya..
“Kamu ngapain ajak aku kesini,apa untuk lihat
kamu serius sama laptop kamu itu?”kata Thasya
Karena tidak
dibalas Gllen,Thasya kesal dan berdiri ingin pulang..
“aku pulang !!”kata Thasya marah
“Thasya Tunggu “sambil mengejar tiba-tiba kepala
Gllen sakit,dan dia pingsan hal itu dilihat Thasya dia panik dan segera membawa
Gllen ke RS.
Setibanya disana
Gllen diperiksa kemudian Thasya berbicara dengan Dokter di ruanganx
“Apa Anda keluarga pasien ?”tanya Dokter
“Saya temannya Dok,tadi saya nemuin dia
pingsan.emangnya teman saya kenapa Dok ?”
“Sebelumnya apa pasien pernah mengalami hal
seperti ini ?”
Tiba-tiba suster
masuk dan memanggil dokter untuk pergi ke ruangan Gllen.
“Dok,saya sakit apa Dok ?”tanya Gllen
“Apa sebelumnya pernah seperti ini ?”Tanya
Dokter
“Iya Dok,tapi saya pikir ini hanya kecapean”
“Anda menderita KANKER OTAK stadium 4,dan penyakit ini sudah menjalar..”
“Apa saya masih bisa sembuh Dok ?”
“Kemungkinan untuk bertahan sangat tipis,kami
hanya bisa memberikan obat penahan rasa sakit,dan ini hasil visum anda”kata
Dokter
“Makasih Dok,Dok saya mohon teman saya tidak
perlu tau soal ini.Bilang aja dok saya hanya kecapean biasa,tolong dok !” kata
Gllen Memohon
“Baiklah,saya permisi dulu,dan Oyah kamu boleh
langsung pulang” kata Dokter
Sementara itu
ditempat berbeda,Thasya masih khawatir dengan keadaan Gllen,entah mengapa dia
begitu khawatir,saat dia sedang menunggu dia teringat dengan laptop yang
dipegangnya,dan dia mulai membuka dan membaca sebagian cerita yang telah
ditulis oleh Gllen,kisah yang sungguh indah hingga,tak disangka Thasya dalam
hidup Gllen yang begitu dingin ia memiliki persoalan yang besar,kemudian mulai
mengetik melanjutkan tapi hanya beberapa,saat itu dia mulai sadar Gllen sudah
keluar dengan dokter..
“Gimana Dok keadaannya ?” tanya Thasya cemas
“Saudara Gllen baik-baik saja hanya dia
terlalu cape,lain kali banyaklah istirahat dan minum air putih,jangan lupa
minum obatnya teratur,saya permisi dulu”katanya
“Biar aku antar kamu pulang yah,?”kata Thasya
“Ngak usah Sya,aku bisa pulang sendiri kok”kata
Gllen
“Nanti kalo kamu kenapa-kenapa dijalan gimana
?,udahlah biar aku yang anter kamu pulang aja yah,Yuk..”kata Thasya
Sesampainya
mereka dirumah Gllen
“Makasih banyak yah Atas bantuan kamu”kata
Gllen
“Sama-sama,aku ngak bisa lama-lama,aku pulang
dulu yah eh lupa ini laptop kamu,maaf kalau aku lancang udah ngotak-atik,aku
pulang dulu yah”kata Thasya
Setelah Thasya
pergi Gllen masuk kerumahnya dan berlutut didepan tempat tidurnya
“Bapa,inikah cobaan terberat yang kau berikan
dalam hidupku ini,Saat keluaragaku jauh,mengapa penyakit ini harus ada.Kuminta
Bapa,dan kupercaya Engkau kan membuat segala sesuatu kan indah pada
waktunya,bri ku hati yang iklas seperti engkau agar ku kuat dalam menghadapi
ini semua.Amin”
Keesokan harinya disekolah,Thasya
tak bertemu dengan Gllen diperpustakaan tempat dimana semua orang dapat menemui
dia,ternyata Gllen ada Ruang kecil disekolah khusus untuk berdoa,dan saat itu
Thasya berpapasan dan tak sengaja mendengar doanya,dari situ Thasya tau Gllen
punya sebuah masalah.Setelah Gllen selesai,dia bertemu dengan Thasya di taman
saat sedang duduk.
“haii Gllen,lagi ngapain ?udah sehat?”tanya
Thasya
“udah,lagi lanjutin crita kemarin.Makasih atas
bantuan kamu”
“Sama-sama Kamu lagi ada masalah yah Gllen ?”
“Ngak kok”
“Wajah kamu ngak bisa bohong,kamu lesuh
banget..oke kalau kamu belum mau cerita sama aku,aku juga seharusnya nyadar
kalau aku ngak pantas untuk tau masalah kamu,tapi aku Cuma pengen kamu tau,aku
hanya ingin membantu,..aku pergi dulu”
“Thasya Tunggu,maaf.Aku ngak tau harus mulai
semua ini darimana,aku takut ngak bisa lihat keluarga aku lagi,teman-teman dan
terutama kamu,Aku sakit Sya,aku menderita Kanker otak stadium 4 dan kemungkinan
untuk bertahan itu tipis”kata Gllen dengan sedih dan ingin menanggis
“Kamu sakit !! Gllen kita ngak tau kapan hidup kita
berakhir,Dokter hanya manusia biasa hanya Tuhan yang tau kapan harus pergi,kamu
harus percaya masih bAnyak orang yang butuhin kamu,bahkan sayang sama
kamu,jangan pernah bicara kayak gitu”kata Thasya sambil menaggis menahan rasa
sedihnya..
“kluarga aku ngak ada untuk aku,Cuma kamu yang
tau ini semua aku ngak mau bikin orang lain khawatir dengan keadaan aku”kata
Gllen
“tapi Tuhan slalu ada untuk kamu,percaya dia
buat segalanya indah”kata Thasya
Bel berbunyi….
“Gllen udah bel,aku anter kamu kekelas kamu
yah”kata Thasya
“ngak usah,nanti kamu telat aku bisa sendiri
kok”
“Biar aku Bantu”
Semenjak saat
itu Gllen lebih sering dekat dengan Thasya,mulai terbiasa pergi jalan-jalan
dengan Gllen ketaman,cerita yang humoris,sama-sama lanjutin cerita Gllen yang
masih tertunda dan hampir selesai,berdoa sama-sama di gereja,berkumpul dengan
keluarga Thasya,namun keadaan Gllen slalu membuat Thasya khawatir karna
penyakitnya tiba-tiba kambuh,suatu saat penyakit Gllen kambuh dan dia pingsan
terpaksa harus dilarikan di RS,dan sesampainya di RS Gllen Koma dan itu membuat
Thasya harus mengubungi orang tua Gllen,saat ayah dan ibunya Gllen datang
mereka melihat anaknya sedang koma,saat itu Thasya menceritakan semua nya
kepada kedua orang Tua Gllen,mereka menyesali itu semua dan duduk menangisi
semua ini,dan stia menunggu anaknya diRS. Saat itu Gllen tiba-tiba siuman dan
ayah-ibunya langsung menangis
“Gllen syukurlah kamu udah siuman,maafin mama
sama papa yah,slalu ngak bisa perhatikan kamu,dan maksain kamu,maafin kita”kata
ibunya
“Iya ma,Gllen udah maafin kok,Mama sama
papa.Thasya dimana ma?Gllen pengen ngomong”
“Sebentar mama panggil”
Beberapa saat
kemudian Thasya datang
“Sya,makasih slama ini udah ada disamping
aku,Aku sayang sama kamu,tapi aku tau aku ngak bisa bahagin kamu
seutuhnya,karena hidup aku ngak lama lagi,makasih udah ngasih tawa dan arti
keluarga buat aku”kata Gllen
“kamu ngak boleh bicara kayak gitu,kamu udah
bahagiain aku,aku seneng kamu masih masih mau bertahan demi orang-orang yang
kamu sayang itu udah cukup buat aku,esok kita kegereja sama-sama yah,esok kan
Natal,jadi malam ini kamu tidur yah”kata Thasya sambil menahan kesedihannya
“Aku takut,saat aku tutup mata aku,aku ngak
bisa buka lagi”kata Gllen dengan sedih
“kamu harus percaya esok kamu masih bisa
ngelihat Pohon Natal dan denger ucapan Selamat Natal dari keluarga
kamu,maka itu kamu harus bertahan”kata Thasya
Kemudian Gllen
tidur dan ditemani orang tuanya..
25 Desember 2008,..
Pagi itu Gllen dan Thasya pergi keGereja
bersama kedua keluarga mereka,sesaat sebelum mereka pergi Gllen bahagia karna
diNatal tahun ini bisa keGereja bersama keluarganya..
Saat khotbah
dari pendeta selesai dan Disusul Doa,saat itu Gllen berdoa “Trima kasih Bapa atas semua rancanganmu bagi hamba,tlah kau beri
keluargaku kembali padaku dan orang yang kusayang slalu ada bagiku,kuberharap
bila nanti aku datang padamu kau dapat memberi senyum yang indah untuk
orang-orang yang kusayang,dan kupercaya rencanamu indah pada waktunya”saat
itulah,setelah selesai ibadah Gllen tak sadarkan diri dia telah
pergi,hanya kesedihan yang dirasa.25
Desember
Setelah itu
semua buku yang dulu ditulis berisi “kehidupan
Gllen tentang segala masalah hingga Semua impiannya kembali seperti dulu lagi
berkumpul dengan keluarga dan percaya Rencana Tuhan indah pada setiap umatnya”
Buku
tersebut laku dipasaran karna banyak kisah yang diilhami pembaca,tentang
perjuangan hidup ditengah sebuah penyakit yang mengancam,namun ketaatan pada
Tuhan membuat dia kuat,disisa hidupnya
Ending ..
Penulis
Lidia kastanya
Banyak masalah dalam hidup
ini,namun kita harus percaya Tuhan membuat segala sesuatu untuk kebaikan
kita,dan percaya Rencana Tuhan kan indah pada
waktunya..
Komentar
Posting Komentar